JAKARTA, Dalam upaya pemulihan psikologis anak-anak yang terdampak trauma akibat insiden kebakaran, siswa SDN 01 Pondok Bambu, Jakarta Timur, melakukan trauma healing ke Musuem Bahari di Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (2/8/2024).
Guru kelas 1 B SDN Pondok Bambu, Rosida menyatakan trauma healing untuk memberikan kepercayaan diri dan menghibur anak-anak agar psikologis kembali pulih pasca kebakaran.
"Sekarang siswa kelas 2 dan 3 setelah sebelumnya siswa kelas 4, 5 dan 6 ke museum Bahari" ujar Rosida, pagi tadi
Menurutnya, saat ini siswa SDN 01 dipindahkan ke SDN 07 Pondok Bambu. Ada beberapa kegiatan trauma healing yang sudah dilakukan untuk membuat siswa merasa senang seperti futsal dan kegiatan bermain lainnya.
Pihak sekolah juga berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Jakarta Timur, PMI, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Kementerian Sosial untuk dukungan yang lebih lanjut.
"Semoga bangunan sekolah SDN 01 cepat diperbaiki pasca terjadi kebakaran.untuk kepentingan pendidikan yang lebih baik lagi" harap Rosida.
Baca juga:
Anies Baswedan di Mata Seorang Sudjono
|
Sebelumnya Wali Kota Administrasi Jakarta Timur M Anwar mengatakan, trauma healing untuk memulihkan psikologi siswa dan guru akibat traumatis atau ketakutan karena kebakaran di SDN 01 sungguh luar biasa menghanguskan seluruh bangunan beserta isinya. Namun, dia bersyukur karena peserta didik, guru maupun lainnya dalam kondisi selamat, tidak ada yang mengalami luka.
"Kebakaran pada Selasa (23/7/2024) sekitar pukul 12.04 Wib membuat trauma luar biasa untuk siswa-siswi maupun guru, " ujarnya saat meninjau SDN 01 pasca kebakaran, Kamis (25/7/2024).
Oleh karena itu, Anwar menyarankan seluruh pelajar mengikuti terapi terlebih dulu melalui kegiatan yang menarik, jangan dipaksakan belajar.
Para siswa dan guru SDN 01 itu akan diberikan hiburan keliling Kota Jakarta dengan Bus TransJakarta.
"Kami ucapkan terima kasih kepada PMI Jakarta Timur yang telah memberikan bantuan perangat komputer untuk dioperasionalkan di SDN 01, karena semua sarana dan prasarana habis terbakar, tak ada yang tersisa, " ucapnya (hy).